Hanya Akal-Akal Raksasa Yang Tercerahkan Wahyu Yang Siap Menjadi Pemimpin Proyek Peradaban Kehendak Allah Swt. Dimana Mereka Sekarang ?

Peradaban selalu bermula dari gagasan, peradaban besar selalu lahir dari gagasan-gagasan besar. Gagasan-gagasan besar selalu lahir dari akal-akal raksasa. Begitulah kejadiannya, jumlah sahabat yang ditinggalkan Rasulullah SAW memang sedikit, tapi mereka semua membawa semangat dan kesadaran sebagai pembangun peradaban, dan membawa talenta sebagai arsitek peradaban. Dan kita semua saat ini, disini dimanakah posisi kita? Maka kitalah arsitek peradaban berikutnya…..

Allah telah menciptakan manusia untuk beribadah dan mengelola serta menegakkan khilafah dimuka bumi. Untuk itu Allah SWT telah menurunkan ‘juklak’ (petunjuk pelaksanaan) berupa Al-Qur’an, dan menurunkan seorang rasul sebagai ‘komunikator’ Allah SWT sekaligus sebagai pemberi contoh pelaksana dala kehidupan nyata. Al-Qur’an adalah sebuah petunjuk manual tentang bagaimana seharusnya kita mengelola kehidupan di bumi ini, dan bumi adalah tempat dimana kita menurunkan kehendak-kehendak Allah SWT yang termaktub dalam wahyu, menjadi satuan-satuan realitas dalam kehidupan manusia dimuka bumi. Bumi adalah realitas kasat mata yang harus dikelola manusia.

Kesadaran tentang hal tersebut telah menanamkan siakap realisme dalam benak para arsitek peradaban. Oleh karena itu mereka bergerak lincah dalam wialyah peradaban, proses kreatifitas mereka tumpah ruah dalam semangat merealisasikan kehendak-kehendak Allah SWT. Dimuka bumi, dalam semangat memakmurkan dunia, dalam semangat membangun peradaban. Kesadaran akan ruang, sejak awal, membuat peran intelektual dan kerja pemikiran mereka terpola dalam kerangk asebagai arsitek peradaban, bumi ini adalah lanscapenya dan wahyu adalah kehendak-kehendak sang pemilik kehidupan yang harus diolah menjadi sebuah Master Plan dan maket, dari mana kemudian satuan-satuan kerja mengelola bumi menjadi rumah peradaban tempat manusia menemukan kedamaian dan kesejahteraan hidup.

Tapi, dimanakah akal-akal besar yang pernah menggoncang peradaban dunia dengan temuan-temuannya itu? Dimanakah akal Muslim yang dulu sanggup memahami zamannya dan kemudian memberi sesuatu yang baru dari zamannya?

Itulah masalah kita saat ini. Akal-akal muslim saat ini bukan hanya tampak tidak berdaya memahami zamannya, tapi bahkan tidak sanggup memahami dirinya sendiri, tidak sanggup memahami sumber ajarannya sendiri, tidak sanggup memahami warisan peradabannya sendiri. Lumpuhnya akal Muslim telah menyebabkan kita kehilangan mata air peradaban. Ketika mereka menutup keran ijtihad maka mereka telah menutup mata air peradaban. Kekeringan inilah yang kini kita warisi dan belum sanggup kita selesaikan, sehingga kita menjadi komunitas global yang hanya hidup dipinggiran sejarah dan tidak mempunyai kemampuan bercampur tangan dalam berbagai peristiwa dunia kecuali hanya sebagai korban.

Yang harus kita lakukan untuk memepebaiki hal tersebut adalah dengan memperbaiki cara kita memahami sumber-sumber ajaran kita : Al-Qur’an dan As-Sunnah serta warisan intelektual dari peradaban kita. Dengan begitu kita dapat menemukan sistem dan metodologi pemikiran sendiri, untuk kemudian secara kritis dan independen berinteraksi dengan realitas zaman , dengan segala muatan peradabannya, dan selanjutnya menemukan jalan untuk merealisasikan kehendak-kehendak Allah SWT dsalam kehidupan kita. Ditengah jalan itulah kita menciptakan semua yang kita perlukan untuk sampai ketitik akhir tujuan kita, dimana hutan belantara yang menjelma jadi taman kehidupan yang indah.***

Persiapkan diri antum wa antuna untuk menjadi arsitek peradaban selanjutnya dengan berbekal ilmu, keikhlasan, dan semangat pantang menyerah niscaya dirimu kan menjadi generasi pilihan yang dibanggakan Rasulullah dihadapanNya. Karena semua itu tidak ditentukan dari hasil tapi dari usaha yang kita upayakan untuk mencapai akhir yang Luar Biasa….
Bangunlah dari mimpi-mimpimu, sekaranglah saatnya untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang selalu mebayang dalam hatimu, jangan hanya jadi angan-angan belaka Just Give The Best Of You……!!!
From n For The Soldier Of Heaven*
Label:

0 komentar: