2009/05/29 di 19.00 |
Sahabat,

Orang berbuat baik kepada kita bukan karena kita bersikap baik, tapi
karena orang lain yang bersikap baik dan mau mengert kita, maka
berusahalah agar mudah dimengerti orang lain.

Semoga berguna artikel di bawah ini, mohon maaf bagi yang tidak berkenan
dan jadikan hal ini sebagai wacana buat kita.

Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati ke hati yang penuh
keikhlasan yang insya Allah akan terasa sangat indah dan menyenangkan.
Pergaulan yang penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang
bernilai rendah tidak akan pernah langgeng dan cenderung menjadi
masalah.

1. AKU BUKAN ANCAMAN BAGIMU
Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain, terlebih
kalau kita simak Rasulullah Saw. bersabda, "Muslim yang terbaik adalah
muslim yang muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan lisan dan
tangannya." (HR. Bukhari)

a. Hindari penghinaan - Apapun yang bersifat merendahkan, ejekan,
penghinaan dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang
kepribadian, bentuk tubuh, dan sebagainya, jangan pernah dilakukan,
karena tak ada masalah yang selesai dengan penghinaan, mencela,
merendahkan, yang ada adalah perasaan sakit hati serta rasa dendam.

b. Hindari ikut campur urusan pribadi - Hindari pula ikut campur urusan
pribadi seseorang yang tidak ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti
yang kita maklumi setiap orang punya urusan pribadi yang sangat
sensitif, yang bila terusik niscaya akan menimbulkan keberangan.

c. Hindari memotong pembicaraan - Sungguh dongkol bila kita sedang
berbicara kemudian tiba-tiba dipotong dan disangkal, berbeda halnya bila
uraian tuntas dan kemudian dikoreksi dengan cara yag arif, niscaya kita
pun berkecenderungan menghargainya bahkan mungkin menerimanya. Maka
latihlah diri kita untuk bersabar dalam mendengar dan mengoreksi dengan
cara yang terbak pada waktu yang tepat.

d. Hindari membandingkan - Jangan pernah dengan sengaja membandingkan
jasa, kebaikan, penamplan, harta, kedudukan seseorang sehingga yang
mendengarnya merasa dirinya tidak berharga, rendah atau merasa terhina.

e. Jangan membela musuh, mencaci kawan - Membela musuh maka dianggap
bergabung dengan musuhnya, begitu pula mencaci kawannya berarti memusuhi
dirinya. Bersikaplah yang obyektif, sepanjang diri kita menginginkan
kebaikan bagi semua pihak, dan sadar bahwa untuk berubah harus siap
menjalani proses dan tahapan.

f. Hindari merusak kebahagiaan orang lain - Bila seseorang sedang
berbahagia, janganlah melakukan tindakan yang akan merusak
kebahagiaanya. Misalkan ada seseorang yang merasa beruntung mendapatkan
hadiah dari luar negeri, padahal kita tahu persis bahwa barang tersebut
buatan dalam negeri, maka kita tak perlu menyampaikannya, biarlah dia
berbahagia mendapatkan oleh-oleh tersebut.

g. Jangan mengungkit masa lalu - Apalagi jika yang diungkit adalah
kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha ditutupi. Ingatlah
bahwa setiap orang memiliki kesalahan yang sangat ingin
disembunyikannya, termasuk diri kita, maka jangan pernah usil untuk
mengungkit dan membeberkannya, hal seperti ini sama dengan mengajak
bermusuhan.

h. Jangan mengambil hak orang lain - Jangan pernah terpikir untuk
menikmati hak orang lain, setiap gangguan terhadap hak seseorang akan
menimbulkan rasa tidak suka dan perlawanan yang tentu akan merusak
hubungan.. Sepatutnya kita harus belajar menikmati hak kita, agar
bermanfaat dan menjadi bahan kebahagiaan orang lain.

i. Hati-hati dengan kemarahan - Bila anda marah, maka waspadalah karena
kemarahan yang tak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilaku
yang keji, yang sangat melukai, dan tentu perbuatan ini akan
menghancurkan hubungan baik di lingkungan manapun. Kita harus mulai
berlatih mengendalikan kemarahan sekuat tenaga dan tak usah sungkan
untuk meminta maaf andai kata ucaan dirasakan berlebihan.

j. Jangan menertawakan orang lain - Sebagian besar dari sikap
menertawakan seseorang adalah karena kekurangannnya, baik sikap,
penampilan, bentuk rupa, ucapan dan lain sebagainya, dan ingatlah bahwa
tertawa yang tidak pada tempatnya serta berlebihan akan mengundang rasa
sakit hati.

k. Hati-hati dengan penampilan, bau badan dan bau mulut - Tidak ada
salahnya kita selalu mengontrol penampilan, bau badan atau mulut kita,
karena penampilan atau bau badan yang tidak segar akan membuat orang
lain merasa terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin menghindari kita.

2. AKU MENYENANGKAN BAGIMU

a. Wajah yang selalu cerah ceria - Rasulullah senantiasa berwajah ceria,
beliau pernah besabda, "Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala
kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu,
sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan
menjadi buta". (Sunan Abu Dawud).

b. Senyum tulus - Rasulullah senantiasa tersenyum manis sekali dan ini
sangat menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya. Senyum adalah
sedekah, senyuman yang tulus memiliki daya sentuh yang dalam ke dalam
lubuk hati siapapun, senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia
yang mencintai kebaikan. Senyum tidak dimiliki oleh orang-orang yang
keji, sombong, angkuh, dan orang yang busuk hati.

c. Kata-kata yang santun dan lembut - Pilihlah kata-kata yang paling
sopan dengan dan sampaikan dengan cara yang lembut, karena sikap seperti
itulah yang dilakukan Rasulullah, ketika berbincang dengan para
sahabatnya, sehingga terbangun suasana yang menyenangkan. Hindari kata
yang kasar, menyakitkan, merendahkan, mempermalukan, serta hindari pula
nada suara yang keras dan berlebihan.



Dikutip dari ceramah KH Abdullah Gymnastiar
Label:

0 komentar: